Senin, 29 Desember 2014

psikoterapy ruqyah



NAMA           : REZA ANGGRAINI
NIM                : 11242200785
LOKAL         : V B/ BKI

1. Apakah yang dilakukan jika orang tersebut terkena gangguan jin.?
Jawab:  1. Berlindung kepada allah
Bagi orang yang sedang kesurupan, kalau dia masih bisa mengontrol dirinya maka bacalah do’a perlindungan yang dihafal. Dan bagi yang belum terkena, janganlah takut atau bertindak melanggar syaria’t, berlindunglah kepada Allah dengan do’a yang telah dihafal.dengan melakukan ruqyah syar’iayyah.
2. Mengevakuasi korban
Apabila dalam komunitas manusia atau kerumunan massa ada yang menjadi korban kesurupan, maka segeralah korban yang ada dievakuasi dari kerumunan massa tersebut.
3. Memberikan pertolongan kepada korban
 Siapa saja yang merasa dirinya seorang mu’min dan bacaan al-Qur’annya bagus, maka ia bisa memberikan pertolongan pertama. Dengan membacakan ayat atau do’a yang telah dihafal di dekat korban..
4. Menenangkan yang bukan korban
Kalau para korban sudah dievakuasi, hendaklah ada orang yang menenangkan orang yang tidak menjadi korban. Agar mereka tetap tegar dan berzikir kepada Allah. Jangan sampai mereka dibiarkan dalam cekaman ketakutan dan kepanikan, lalu pikirannya kosong dan tidak bisa menguasai diri.
5. Menghubungi kerabatnya
Memberitahukan kepada kerabat korban adalah hal yang penting ladang kita untuk menyampaikan da’wah kepadanya dengan memberikan penjelasan tentang ruqyah.
6. Bertanya kepada ahlinya
Tidak semua orang memahami masalah ruqyah atau cara mengatasi gangguan jin dengan benar, apalagi memahami teknik pelaksanaannya.
8. Memperbanyak dzikir
9. Meluruskan akidah dengan menguatkan iman
Dengan iman yang kuat, kita tidak akan mudah takut..
2. Ayat apakah yang dibaca ketika klien kita terkena sihir.?
Jawab:  al-fatihah
 qs, al-baqarah,.1-5, 102, 163-164, 205, 255, 285-286,
qs,  al-imran . 181,45-46.
qs, shaffat 1-10
qs, al-a’raf 117-120
3. Apakaha gejala orang terkena jin?
Jawab: -  gejala tidur
1. Sulit tidur malam.
2. Banyak bangun malam.
3. Mimpi yang menakutkan.
4. Melihat binatang dalam tidurnya seperti kucing, anjing.
5. Giginya mengerat.
6. Tertawa, mengigau, teriak dalam tidur.
7. Mengaduh-aduh dalam tidur.
8. Mimpi jatuh dari tempat yang tinggi.

9. Mimpi dirinya di kuburan, tempat-tempat yang kotor atau jalan yang menakutkan.

10. Mimpi melihat sesuatu dengan sifat-sifat aneh (tinggi sekali, hitam, menakutkan dll).

11. Mimpi melihat bayang-bayang dirinya dalam tidurnya.

Gejala tergaja
1. Badan terasa lemah,loyo tidak ada gairah hidup
 2. Berat dan malas beraktivitas.banyak menghayal dan melamun
3. Fikiran melayang-layang, cemas dan takut/gelisah.
4. Banyak makan tapi  tidak kenyang atau tidak makan tapi fisiknya kuat.
5. Emosional, mudah marah,
6. Linglung
7. Tersumbatnya saraf-saraf
8. Berjalan jauh tanpa tujuan.
9. Curiga berlebihan kepada orang lain (paranoid( phobia
10 berpaling kepada allah swt. Meninggalan kan perontah allah
11. Bicara melantur, ambivalensi, menceritakan seauatu yang tragis sambil tertawa.
4. Apakah jalur masuknya jin.?
        Jawab: a. Marah
b. Penakut, terlalu penakut dapat dengan mudah keasukan jin, karena dia merendahkan diri dia.
c. Senantiasa bernafsu syahwat, misalnya bagi laki-laki sering melakukan onani, dan perempuan melakukan masturbasi.
d. Melalaikan perintah Allah
Jalan masuknya Jin bisa darimana saja, samping, kanan kiri, depan belakang. Dan tidak bisa masuk dari atas dan bawah, maksudnya dengan beribadah kepada Allah dan bersujud kepada Nya, barulah Jin itu tak bisa masuk.
5. Apakah amalan-amalan yang mampu menjaga diri anda dari jin
Jawab:
1. Berakidah yang baik- baik yang benar katakanlah benar yang salah katakana lah salah tidak ada keraguan dalam akidah.
2. Merealisasi tauhid
3. Meyakini keyakinan bahwa firman allah itu benar.
4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan
5. Mendukung segala kegiatan yang berkaitan dengan amalan-amalan allah swt. Seperti pergi kepengajian, pergi kemasjid melakukan semuperintah allah menjauhi larangannya.
6. Senantiasa dzikir kepada allah dengan bersungguh-sungguh.





Senin, 08 Desember 2014

pola hubungan Ego State dalam kehidupan sehari-hari



Nama :Reza Anggraini
Nim     :11242200785
Kelas  :VB/ BKI

Pola hubungan Ego state dalam kehidupan sehari-hari:
1.      Reza                : Rila, Etika mana??? Tak masuk??? (Adult)
Rila                  : Etika dkos za, dia gak masuk, dia sakit.. (Adult)

2.      Reza                : Ibu, cantik hari ni..  (Adult)
Bu Nurjanis     : hehe.. Cuma hari ni aja???  (Child)
                         (Sambil bercanda)

3.      Dosen              : Makanya, sebelum tampil makalah tuh belajar dulu dirumah, biar pas ada pertanyaan bisa jawab. (Parent)
Mahasiswa      :Iiyaaaa pak..... (Adult)
Mahasiswa lain: tuuuhhh.. dengariiin !!!! (Parent)

4.      Reza                : Bisa mel buat surat domisilinya???? (Adult)
Meli                 : Bisa kak za, tapi kata bapak tuh buat nya bukan sama dia, tapi sama bapak sekretarisnya.. kami gak tahu bapak tuh yang mana. (Adult)
Novi                : Suaminya bunda yang Ampera  tuh gak??? (Adult)
Meli                 : ntah lah kak vi,, mungkin iyaa.. besok lah ditanya lagi. (Adult)

5.      Lisa                 : Besok sampah tuh jangan tarok depan pagar lagii ya??? (parent)
Yumna                        : Iya kak, kemaren gak tahu, makanya tarok disitu..(Adult)

6.      Novi                : Baju baru ni,, baju untuk tahun baru yaa?????? (Child)
Mela                :  Hmmm,, kalo Iya kenapa? (child)


Senin, 01 Desember 2014

Resistensi




1.      PENGERTIAN RESISTENSI.
Resistensi : Strategi pertahanan klien untuk mencegah analis/ terapis masuk dan memahami permasalahan klien.
Maksudnya adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari, fenomena ini sering dijumpai dalam praktek klinis di mana pasien baik secara langsung maupun tidak langsung mengubah perilaku mereka menentang atau menolak untuk membahas, mengingat, atau berpikir tentang pengalaman mungkin secara klinis relevan.
Freud memandang bahwa resistensi merupakan suatu suatu dinamika yang tidak disadari untuk mempertahankan kecemasan. Resistensi atau penolakan adalah keengganan klien untuk mengungkapkan materi ketidaksadaran yang mengancam dirinya, yang berarti ada pertahanan diri terhadap kecemasan yang dialaminya. Apabila hal ini terjadi, maka sebenarnya merupakan kewajaran. Namun, yang penting bagi konselor adalah bagaimana pertahanan diri tersebut dapat diterobos sehingga dapat teramati, untuk selanjutnya dianalisis dan ditafsirkan, sehingga klien menyadari alasan timbulnya resistensi tersebut. Interpretasi konselor terhadap resistensi ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari alasan timbulnya resistensi. Resistensi dapat menghambat kemampuan klien untuk mengalami kehidupan yang lebih memuaskan sehingga sebisa mungkin konselor harus dapat member pemahaman pada klien agar membuka tabir resistensinya.
2.      PROSES
Proses interpretasi resistensi
1.      Terapis meminta klien melakukan asosiasi bebas dan analisis mimpi yang dapat menunjukkan kesediaan klien untuk menghubungkan pikiran, perasaan dan pengalaman klien.
2.      Selanjutnya analisis menanyakan bila terjadi hal yang berbeda dengan apa yang di utarakan misal klien bercerita dengan penuh semangat namun tiba-tiba sedih.