·         ALASAN ORANG BERUMAH TANGGA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a)      Mengikuti sunnah Rasul.

Hal ini dilaksanakan agar tidak terjerumus kedalam kemaksiatan, karena nafsu manusia manusia yang begitu besar dan dikhawatirkan akan berdampak tidak baik nantinya.

b)      Memperolah teman hidup yang dapat berbagi kehidupan bersama.

Salah satu hal yang menjadikan alasan orang ingin berumah tangga adalah ingin hidup dengan orang yang dicintainya dan melanjutkan hidupnya higga tua nantinya.

c)      Ingin mendapatkan keturunan.

Alasan lain orang berumah tangga adalah ingin mendapatkan keturunan dari ikatan yang sah di dalam agama.

d)     Alasan orang menikah adalah sudah cukup  usianya untuk menikah. Misalnya orang menikah rata-rata karena usianya sudah waktunya untuk menikah.

·         PERSIAPAN DALAM BERUMAH TANGGA:

a)      Persiapan mental.

Perpindahan dari dunia remaja memasuki dewasa dibawah naungan perkawinan akan berpengaruh terhadap psikologis, mka Sebelum menikah kita harus menyiapkan mental kita terlebih dahulu. Contohnya: banyak membaca buku tentang cara berumah tangga yang baik, belajar dari orang yang berpengalaman.

b)      Persiapan moral (spiritual) yaitu persiapan kita dalam beragama.

Setiap calon pengantin pasti mempunyai keinginan, jika suatu suatu hari nanti akan dipinang oleh seorang yang sholih ataupun sholiha. Imam yang baik bagi istrinya, dan istri yang sholiha bagi suami nya. Maka dari itu kita harus mempersiapkan diri kita secara moral.

c)      Pesiapan materiil.

Tidak hanya persiapan mental, Sebelum berumah tangga, kita harus persiapkan materiil kita, yaitu misalnya sudah mapan kah kita, sudah sanggupkah kita memberikan nafkah buat pasangan atau anak-anak kita kelak. Itulah salah satu factor yang harus diperhatikan dalam menghadapi masa berumah tangga.

d)     Persiapan fisik.

Persiapan fisik ditandai dengan kesehatan tubuh kita. Sebelum berumah tangga kita harus menjaga kesehatan serta memeriksakan kesejatan kita dan kesehatan pasangan kita terutama factor yang mempengaruhi masalah reproduksi, dan lainnya.

PSIKOTERAPI

1. Tidak percaya diri

Saya memiliki rasa kurang percaya diri dibandingkan teman-teman yang lain. Saya sering grogi dan tidak percaya diri untuk tampil dan berbicara didepan kelas atau di depan umum.

Saat persentase, saat teman-teman mengajukan pertanyaan saya gugup untuk menyampaikan jawaban, saya takut salah dengan jawaban yang saya berikan.

Saya juga kurang percaya diri dengan penampilan saya. Saya takut dengan pikiran orang-orang terhadap penampilan saya. Seakan-akan baju yang saya kenakan itu salah. Ketika oranf itu melihat saya, saya merasa penampilan saya buruk, sehingga saya tidak PD

Teknik penyelesaian: saya mencoba untuk terus berlikir positif dan menanamkan dalam diri saya sendiri kepercayaan bahwa kita memiliki kelebihan masing-masing. Kadang kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.

Self Limiting Beliefe

Tidak Percaya Diri

Saya memiliki rasa kurang percaya diri dibandingkan teman-teman yang lain. Saya sering grogi dan tidak percaya diri untuk tampil dan berbicara didepan kelas atau di depan umum.
Saat persentase, saat teman-teman mengajukan pertanyaan saya gugup untuk menyampaikan jawaban, saya takut salah dengan jawaban yang saya berikan.

Saya juga kurang percaya diri dengan penampilan saya. Saya takut dengan pikiran orang-orang terhadap penampilan saya. Seakan-akan baju yang saya kenakan itu salah. Ketika oranf itu melihat saya, saya merasa penampilan saya buruk, sehingga saya tidak PD.

Teknik penyelesaian: saya mencoba untuk terus berlikir positif n menanamkan dalam diri saya sendiri kepercayaan bahwa kita memiliki kelebihan masing-masing. Kadang kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.